Senin, 27 April 2009

OPM Serang, 1 Polisi Tewas

JAYAPURA, MBK - Kericuhan bersenjata di Papua kembali terjadi, Rabu (15/4) di Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Rombongan polisi dari satuan Brigade Mobil Papua diserang kelompok bersenjata sehingga seorang personel Brimob tewas dan tujuh personel terluka.

”Satu personel Brimob Kepolisian Daerah Papua yang meninggal dunia adalah Bripda Dance Musa Ainam (31) setelah kontak senjata. Dance Musa menderita luka tembak, salah satunya di kepala. Dia meninggal dalam perjalanan saat akan dievakuasi dengan pesawat menuju ke Jayapura,” kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Abubakar Nataprawira di Jakarta, kemarin.

Penghadangan yang diduga dilakukan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Tinggi Nambut sekitar pukul 11.45 itu juga mengakibatkan tujuh personel Brimob luka, dua di antaranya luka parah. Korban luka saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Puncak Jaya.
Personel Brimob melakukan pengamanan terhadap surat suara pemilu dan berpatroli di distrik tersebut. Mereka menggunakan dua mobil bak Mitsubishi Strada. Personel Brimob berjumlah 8 orang, setiap mobil diisi 4 orang.

Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal FX Bagus Ekodanto kepada pers di Jayapura mengatakan, pukul 10.00, 13 personel Brimob berangkat dari Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya, menuju Distrik Tinggi Nambut, 25 kilometer dari Mulia. Tinggi Nambut merupakan basis perjuangan OPM dan Tentara Pembebasan Nasional (TPN) pimpinan Goliat Tabuni.

Setelah mengambil logistik hasil pemilu di Tinggi Nambut, personel Brimob pulang ke Mulia. Dalam perjalanan pulang, mereka dihadang kelompok yang diduga OPM dan TPN. Delapan personel Brimob mengalami luka tembak di kaki, perut, dan punggung.

Jenazah korban saat ini disemayamkan di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Raja, Jayapura. Personel Brimob yang mengalami luka tembak di bagian lengan dan kaki adalah Brigadir Rollan Patigaja (31), Brigadir Pomarul Huda (31), Brigadir Khairudin Hamid (35), Brigadir Adam Hanok (36), dan Brigadir Basri Haeneka (29). Dua korban luka parah di bagian perut dan dada adalah Bripda Musran (28) dan Bripda Rollan Jajawane (32), keduanya anggota Kepolisian Resor Puncak Jaya.

Wakil Gubernur Papua Alex Hesegem mengutuk keras tindak kekerasan itu. Semua pihak diimbau menghentikan kekerasan dan mendukung pemerintah membangun Papua secara lebih adil dan sejahtera. hsc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar